• Home
  • Minggu, 25 Mei 2008

    OBSERVASI IN SUBAN.

    LEMBAR PANDUAN OBSERVASI

    Lokasi :Suban air panas

    Hari/Tanggal :Minggu,11 Mei 2008

    Waktu :08.30 WIB

    Dengan melihat lingkungan sekitar lokasi observasi,catatlah hal-hal berikut:

    Lingkungan abiotik

    lingkungan biotik

    Kingdom Plantae(Divisio Pteridophyta,Bryophyta,dan spermatophyta),tuliskan nama-nama spesies dari kingdom plantae yang anda temukan bila tidak diketahui catat karakteristik tumbuhan !(catat tempat ditemukan)`untuk divisio ambil bagian tumbuhan akar,batang,dan daun,gunakan untuk pembuatan herbarium.

    Kingdom Animalia,tuliskan nama-nama species dari kingdom animalia yang anda temukan bila tidak diketahui catat karakteristik tumbuhan!(catat tempat ditemukan)

    Kingdom fungi,tuliskan nama-nama species dari kingdom fungi yang anda temukan bila tidak diketahui catat karakteristik tumbuhan!(catat tempat ditemukan)

    Buatlah contoh rantai makanan yang mungkin terjadi di lokasi observasi!

    Buat satu bentuk jaring-jaring makanan yang dapat berlangsung di lokasi observasi!


    1. FAKTOR ABIOTIK ATAU LINGKUNGAN ABIOTIK
    Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

    a.Suhu
    Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

    b.Sinar matahari Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

    c.Air
    Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

    d.Tanah
    Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

    e.Ketinggian
    Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

    f.Angin
    Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

    g.Batu Batu merupakan penunjang ekosistem yang berfungsi untuk tempat tinggal tumbuhan dan digunakan pula bagi manusia untuk keperluan kehidupan sehari-hari.


    2. LINGKUNGAN BIOTIK

    BAGIAN A :TUMBUHAN (PLANTAE)

    LOKASI :SUBAN AIR PANAS

    WAKTU :Minggu,11 Mei 2008

    TUJUAN PENELITIAN :

    *Mengetahui Habitat Lingkungan

    *Mengklasifikasikan tumbuhan/Mengidentifikasi

    *Mengetahui semua jenis tumbuhan di lokasi

    HASIL:

    1. JAMBU AIR

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Myrtales

    Famili:

    Myrtaceae

    Genus:

    Syzygium

    Spesies:

    S. aqueum

    Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Sering dengan batang bengkak-bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya mencapai 50 cm. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jantung jorong sampai bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cm, tidak atau sedikit berbau aromatis apabila diremas.





    2. JAMBU BIJI

    Klasifikasi ilmiah

    Regnum:

    Plantae

    Divisio:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Myrtales

    Familia:

    Myrtaceae

    Genus:

    Psidium

    Spesies:

    Psidium Guajava

    Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.






    3. KANGKUNG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae


    Divisi:

    Magnoliophyta


    Kelas:

    Magnoliopsida


    Ordo:

    Solanales


    Famili:

    Convolvulaceae


    Genus:

    Ipomoea


    Spesies:

    I. aquatica


    Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.





    4. ALANG-ALANG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Liliopsida

    Ordo:

    Poales

    Famili:

    Poaceae

    Genus:

    Imperata

    Spesies:

    I. cylindrica

    Secara umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan yang dibutuhkan itu.

    Di Bali dan Indonesia timur umumnya, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan lainnya. Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi tanah di lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.

    Rimpang dan akar alang-alang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.

    Sejumlah kultivarnya diseleksi untuk dijadikan rumput hias di taman-taman. Di antaranya adalah kultivar ‘Red Baron’ yang berdaun merah.


    5. JATI

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Lamiales

    Famili:

    Verbenaceae

    Genus:

    Tectona

    Spesies:

    T. grandis

    Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau.






    6. JAGUNG

    Klasifikasi ilmiah

    Regnum:

    Plantae

    Divisio:

    Angiospermae

    Kelas:

    Monocotyledoneae

    Ordo:

    Poales

    Familia:

    Poaceae

    Genus:

    Spesies:

    Zea

    Zea Mays

    Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

    Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.


    7. JERUK PURUT

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Subkelas:

    Rosidae

    Ordo:

    Sapindales

    Famili:

    Rutaceae

    Genus:

    Citrus

    Spesies:

    C. × hystrix

    Jeruk purut, jeruk sambal, atau jeruk pecel (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan.






    8. SEMANGGI

    Klasifikasi Ilmiah

    Kerajaan: Plantae
    Divisi:
    Pteridophyta
    Kelas:
    Pteridopsida
    Ordo:
    Salviniales
    Famili:
    Marsileaceae
    Genus: Marsilea

    Semanggi adalah sekelompok paku air (Hydropterides) dari marga Marsilea) yang di Indonesia mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi.

    Morfologi tumbuhan marga ini khas, karena bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun dari empat anak daun yang berhadapan. Semua anggotanya heterospor.


    9. BAMBU

    Klasifikasi ilmiah

    Regnum:

    Plantae

    Divisio:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Liliopsida

    Ordo:

    Poales

    Familia:

    Poaceae

    Subfamilia:

    Bambusoideae

    Supertribe:

    Bambusodae

    Tribe:

    Bambuseae


    10. BELIMBING

    Klasifikasi ilmiah

    Regnum:

    Plantae

    Divisio:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Oxalidales

    Familia:

    Oxalidaceae

    Genus:

    Averrhoa

    Spesies:

    A. carambola

    Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari.





    11. AREN

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Liliopsida

    Ordo:

    Arecales

    Famili:

    Arecaceae

    Genus:

    Arenga

    Spesies:

    A. pinnata

    Palma yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.

    Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.

    Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Buah buni bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, [2] tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.


    12. JAHE

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Tumbuhan

    Filum:

    Spermatophyta

    Kelas:

    Monocotyledoneae

    Ordo:

    Zingiberales

    Familia:

    Zingibeaceae

    Genus:

    Zingiber

    Spesies:

    Zingiber officinale

    Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

    Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.



    13. JERUK MANIS

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Subkelas:

    Rosidae

    Ordo:

    Sapindales

    Famili:

    Rutaceae

    Genus:

    Citrus

    Spesies:

    C. sinensis








    14. JERUK NIPIS

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Sapindales

    Famili:

    Rutaceae

    Genus:

    Citrus

    Spesies:

    C. × aurantifolia

    Jeruk nipis atau jeruk limau adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam.





    15. BUNGA SEPATU

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Malvales

    Famili:

    Malvaceae

    Genus:

    Hibiscus

    Spesies:

    H. rosa-sinensis

    Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.

    Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

    Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.


    16. KUNYIT

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Liliopsida

    Subkelas:

    Zingiberidae

    Ordo:

    Zingiberales

    Familia:

    Zingiberaceae

    Genus:

    Curcuma

    Spesies:

    C. longa

    Kunyit (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan . kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan. Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi ( arthritis- rheumatoid ) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul (Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90.


    17. PADI

    Klasifikasi ilmiah

    Regnum:

    Plantae

    Divisio:

    Angiospermae

    Kelas:

    Monocotyledoneae

    Ordo:

    Poales

    Familia:

    Poaceae

    Genus:

    Oryza






    Spesies

    O. barthii

    O. glaberrima

    O. latifolia

    O. longistaminata

    O. punctata

    O. rufipogon

    O. sativa

    Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim Graminae atau Glumiflorae). Sejumlah ciri suku (familia) ini juga menjadi ciri padi, misalnya

    =berakar serabut,

    =daun berbentuk lanset (sempit memanjang),

    =urat daun sejajar,

    =memiliki pelepah daun,

    =bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,

    =floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,

    =buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.


    18. PINANG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Liliopsida

    Ordo:

    Arecales

    Famili:

    Arecaceae

    Genus:

    Areca

    Spesies:

    A. catechu

    Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimbun.

    Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek; helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi.

    Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning; benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau; bakal buah beruang 1.

    Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5 - 7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala


    19. PISANG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Liliopsida

    Ordo:

    Zingiberales

    Famili:

    Musaceae

    Genus:

    Spesies:

    Musa

    M. × paradisiaca


    20. RAMBUTAN

    Klasifikasi ilmiah

    Regnum:

    Plantae

    Divisio:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Sapindales

    Familia:

    Sapindaceae

    Genus:

    Nephelium

    Spesies:

    N. lappaceum

    Jenis-jenis rambutan :

    1. 'Rapiah' dari Pasarminggu,
    2. 'Bahrang' dari Langkat,
    3. 'Lebakbulus' dari Pasarminggu,
    4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
    5. 'Nona' dari Kampar, Riau,
    6. 'Binjai' dari Pasarminggu
    7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
    8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
    9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
    10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan,
    11.'Narmada' dari NTB,
    12.'Kundur' dari Riau


    21. SUPLIR

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Pteridophyta

    Kelas:

    Pteridopsida

    Ordo:

    Pteridales

    Famili:

    Pteridaceae (Adiantaceae)

    Genus:

    Adiantum

    Species:

    A. tenerum

    A. cuneatum

    A. trapeziforme

    A. heterophylloum

    A. capillus-veneris

    A. cuneatum

    Suplir adalah sebutan bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Perbanyakan generatif suplir dilakukan dengan spora yang terletak pada sisi bawah daun bagian tepi tanaman yang sudah dewasa.

    Suplir memiliki penampilan yang jelas berbeda dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma.


    22. TALAS

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Plantae

    Divisi:

    Magnoliophyta

    Kelas:

    Magnoliopsida

    Ordo:

    Alismatales

    Famili:

    Araceae

    Genus:

    Alocasia

    Spesies:

    A. macrorrhiza

    Suku talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi populer yang banyak ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat. Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.

    Daun talas berbentuk perisai yang besar. Daun ini dapat digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun.


    CONTOH-CONTOH SPESIES LUMUT YANG ADA DI LOKASI

    a. Kelas HEPATICAE (lumut hati) :
    Marchantia polymorpha >> bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis.

    b. Kelas MUSCI (lumut daun) :
    - Sphagnum fimbriatum
    - Sphagnum acutilfolium
    - Sphagnum squarrosum
    - Sphagnum ruppinense
    Semuanya dinamakan lumut gambut dan sering disterilkan dan digunakan orang sebagai pengganti kapas.

    Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit.

    Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora.

    Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum.

    Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.

    Menurut letak gametangia, lumut dibedakan menjadi :

    - Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu.

    - Lumut berumah dua : bila dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium saja.

    Lumut di bedakan menjadi kelas :

    a. Hepaticae (lumut hati)

    berumah satu yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina berada dalam satu individu.

    contoh :

    - Marchantia polymorpha sebagai obat sakit hati (hepatitis)

    - Marchantia geminata

    b. Musci (lumut daun)

    berumah dua yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina terpisah.

    contoh :

    - Spagnum fimbriatum sebagai pengganti kapas

    - Poltricum commune

    - Pogonatum cirhatum


    Peranan lumut dalam kehidupan :

    a. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.

    b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).

    c. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.

    d. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.

    e. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.


    BAGIAN B : HEWAN (ANIMALIA)

    LOKASI :SUBAN AIR PANAS

    WAKTU :Minggu,11 Mei 2008

    TUJUAN PENELITIAN :

    =Mengetahui Habitat Lingkungan

    =Mengklasifikasikan Hewan/Mengidentifikasi

    =Mengetahui semua jenis Hewan di lokasi

    HASIL:

    1.SEMUT

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Animalia

    Filum:

    Artropoda

    Kelas:

    Insekta

    Ordo:

    Hymenoptera

    Subordo:

    Apokrita

    Superfamili:

    Vespoidea

    Famili:

    Formicidae

    Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.


    2. SAPI

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Animalia

    Filum:

    Chordata

    Kelas:

    Mammalia

    Ordo:

    Artiodactyla

    Famili:

    Bovidae

    Subfamili:

    Bovinae

    Genus:

    Bos

    Spesies:

    Bos taurus








    3. KUMBANG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Animalia

    Filum:

    Arthropoda

    Kelas:

    Insecta

    Subkelas:

    Pterygota

    Infrakelas:

    Neoptera

    Superordo:

    Endopterygota

    Ordo:

    Coleoptera

    Kumbang adalah salah satu binatang yang memiliki penampilan seperti kebanyakan spesies serangga. Ordo Coleoptera, yang berarti "sayap berlapis", dan berisi spesies yang sering dilukiskan di dalamnya dibanding dalam beberapa ordo lain dalam kerajaan binatang





    4. AYAM

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Animalia

    Filum:

    Chordata

    Kelas:

    Aves

    Ordo:

    Galliformes

    Famili:

    Phasianidae

    Genus:

    Gallus

    Spesies:

    G. gallus

    Subspesies:

    G. g. domesticus

    Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah unggas peliharaan. Ayam jenis ini diternakkan meskipun beberapa spesies lainnya merupakan jenis liar (disebut ayam hutan). Kawin silang antar jenis ayam telah menghasilkan ratusan spesies seperti ayam potong dan ayam petelur.


    5. BELALANG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Animalia

    Filum:

    Arthropoda

    Kelas:

    Insecta

    Subordo:

    Caelifera

    Familia

    Cylindrachaetidae

    Belalang adalah insekta herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Insekta ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Insekta ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Betinanya umumnya berukuran lebih besar dari jantan.


    6. CAPUNG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Animalia

    Filum:

    Arthropoda

    Kelas:

    Insecta

    Ordo:

    Odonata

    Subordo:

    Epiprocta

    Infraordo:

    Anisoptera

    Suku

    Aeshnidae

    Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.

    Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernafas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.


    BAGIAN C

    LOKASI :SUBAN AIR PANAS

    WAKTU :Minggu,11 Mei 2008

    TUJUAN PENELITIAN :

    *Mengetahui Habitat Lingkungan

    *Mengklasifikasikan Jamur/Mengidentifikasi

    *Mengetahui semua jenis Jamur di lokasi

    HASIL:

    1. JAMUR KUPING

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Fungi

    Divisi:

    Basidiomycota

    Kelas:

    Heterobasidiomycetes

    Ordo:

    Auriculariales

    Famili:

    Auriculariaceae

    Genus:

    Auricularia

    Spesies:

    A. polytricha

    Jamur kuping (Auricularia polytricha, sinonim Hirneola polytricha) adalah salah satu spesies jamur dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk menyerupai daun telinga manusia.

    Tubuh buah menempel di atas batang kayu yang sudah membusuk di tempat basah dan lembab. Sewaktu masih segar terlihat seperti agar-agar (jelly) basah dan bila dikeringkan menjadi mengkerut


    1. JAMUR MERANG

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan:

    Fungi

    Divisi:

    Basidiomycota

    Kelas:

    Homobasidiomycetes

    Ordo:

    Agaricales

    Famili:

    Pluteaceae

    Genus:

    Volvariella

    Spesies:

    V. volvacea

    Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.


    3. RANTAI MAKANAN

    Cahaya matahari


    Belalang


    Tumbuhan Hijau


    Sapi / Kambing


    Ular


    Bakteri Pengurai


    Bakteri Pengurai


    Elang


    Ular


    Tikus


    4. JARING-JARING MAKANAN.


    Tidak ada komentar: